Senin, 20 Oktober 2008

Rahasia Shalat Dhuha

(Menciptakan Prestasi Gemilang Dunia Kerja)
penulis : Imam Musbikin
Penerbit : Mitra Pustaka
Tahun : 2007
.. + ... hlm; .. x .. cm
ISBN 979 –3952 – 38 - 5



Kadang ada orang yang mengatakan bahwa sholat di tengah waktu kerja berarti memboroskan waktu dan menggangu kerja. Tapi ternyata dugaan itu salah. Dengan menganalogikan komputer yang memiliki spesifik tinggi tapi kemudian terkena virus sehingga cara kerjanya menjadi terganggu dan menjadi sangat alon. Karena tidak pernah di scan sehingga virusnya sudah sangat parah. Diperbaiki dengan merepairnya membutuhkan waktu sampai 3 jam dan belum bersih, sehingga akhirnya diformat ulang. Format ulang malah membutuhkan waktu yang sebentar sekitar 1 jam saja dibanding memperbaikinya.

Sama saja dengan sholat dhuha malah prestasi kerja menjadi meningkat karena lebih efektif dan gesit. Contoh lain adalah seorang ahli elektro yang diberi tugas. Ketika dia ditekan sama atasannya agar menyelesaikan segera malah kerjanya jadi lama. Di otak-atik sampai 3 jam tidak ketemu inti permasalahannya bahkan dia terlihat sangat bodoh dan tolol tidak bisa mikir. Melihat hal tersebut atasannya memerintahkan agar keluar dulu mencari angin segar. Setelah kembali mengerjakan tugas itu hanya dalam waktu kurang dari 1 jam sudah selesai.

Jadi dhuha di sini membantu otak istirahat dulu sebentar untuk memulihkan pikiran agar lebih efektif dalam bekerja. Dan memang demikian adanya. Ketika otak sudah penuh dengan tugas perlu istirahat dulu sebentar. Setelah kembali malah menjadi lebih dahsyat lagi kerjanya. Tidak alon alias cekatan.

Prestasi tidak semata-mata karena doa tapi juga ikhtiar. Dengan kerja terus menerus pada bidang yang sama dan jangan putus asa. Pernah ada cerita seorang pelajar sebut saja A yang sangat bodoh diajar apa-apa ga bisa. Akhirnya frustasi dan berhenti. Pergilah dia ke sebuah gua. Di situ dia melihat sebuah batu yang bisa berlubang dalam hanya dengan tetesan air. Bagaimana mungkin tetesan air bisa membuat lubang pada sebuah batu yang keras? Akhirnya dia tahu bahwa tetesan air tersebut terus menerus ke batu sehingga akhirnya batunya berlubang. Akhirnya dia kembali dan belajar dengan serius dan perlahan terus-menerus sehingga menjadi seorang ulama.

Dibuku itu juga disebutkan kandungan lailaha ilalloh. Dimana diceritakan seorang pengusaha yang sangat sukses. Pada mulanya sukses sehingga bisa membuat berbagai cabang. Tapi badai krisis melanda indonesia tahun 1998 sehingga membuat dirinya bangkrut belum lagi utangnya yang menumpuk di bank. Dia stress. Semua harta dijual.
Berulang kali main kucing-kucingan sama petugas bank. Setiap ada petugas yang datang dia melarikan diri. Perasaan was-was dan takut akan diambil semua hartanya. Tinggal rumah satu-satunya. Namun dari temannya menyarankan agar dijual juga untuk menutup hutangnya yang semakin membesar di bank. Di saat itu benar-benar berada di titik nol nadir. Tidak ada kekuatan apapun kecuali Allah.
Namun perlahan tapi pasti dia mencoba menggapai kembali asanya. Dia mulai bangkit dengan memulai usaha itu lagi. Efisiensi besar-besaran. Pokoknya segala hal harus bisa jadi uang dan efisien. Ga boleh berfoya-foya kalau tidak perlu.
Dan akhirnya bisa diambil dan bisa kembali seperti semula. Dan sekarang pun bisa membuat cabang baru lagi. Apa rahasianya? Dia menjawab kejujuran, kemauan, ralasi, dukungan dari istri dan berdoa sepenuhnya kepada Allah.

Tidak ada komentar: