Senin, 20 Oktober 2008

Pecun Mahakam

penulis : Yatie Asfan Lubis
Penerbit : Media Pressindo Yogyakarta
Tahun : 2004
iv + 196 hlm; 11 x 18 cm
ISBN 979 –222 – 101 - 8



Pecun mungkin bagi sebagian orang belum tahu. Pecun adalah singkatan dari perempuan culun atau kalo orang jawa ciblek cilik betah melek. Perempuan ingus atau tepatnya ABG yang doyan main sama laki-laki.

Nah di novel ini diceritakan pecun di daerah Mahakam makanya disebut pecun mahakam. Peran utama dibawakan oleh si Ody atau Melodi atau Oditta. Kalo lagi jadi pecun dia dipanggil melody sedangkan kalo di sekolah disebut odit. Umurnya baru 17 tahun. Tapi dianggap senior karena memiliki jam terbang yang banyak. Langganannya adalah kelas atas alias yang punya uang banyak. Ody termasuk yang jadi primadona karena service nya yang lain dan perawakannya yang cantik dan menarik.

Pacarnya si Damar orang kaya juga. Damar tidak tahu kalo selama ini yang jadi idaman para lelaki hidung belang di mahakam yaitu melodi adalah Odit pacarnya. Dia sendiri pengin ngebooking si melody yang membuatnya penasaran.

Melodi sendiri selama ini belum pernah di booking sama Damar. Dia selama ini dibawa hang out untuk short time dengan Benno mahasiswa sendang sedang tugas akhir. Benno sendiri sebenarnya sudah punya pacar dan kedekatannya dengan melody karena tugas dari kampus. Tapi tak dinanya setelah ngebooking dan merasakan service fucking-fucking dengan moldy membuat ketagihan dan tidak bisa melupakannya.

Melodi terjun jadi pecun karena pengin kebebasan. Selama ini dikekang oleh orang tuanya harus gini-gini jam sembilan cuci kaki tidur en so on, sementara Ody pengin menikmati hidupnya dunia menikmati hotel yang mewah punya teman banyak sehingga menjadi pecun. Aktivitas ini ya dimulai karena teman. Ya karena menjadi pecun juga enak karena dapat duit.

Sisi lain juga diceritakan bagaiman temannya melodi yang juga sama menjadi pecun tapi nasibnya tidak seenak melody. Dia dilakukan tidak enak, dikerubutin banyak cowok muda dan setelah puas menjamah-jamah tubuhnya terus dibuang begitu saja. Sakit... sekali.

Benar-benar kehidupan yang liar. Karena dunia sudah seperti itu. Menganggap tingkah laku pacaran tanpa sex tidak sedap. Pacaran ko tidak sex berarti bukan pacaran.

Diceritakan dengan jelas dengan bahasa-bahasa baru yang mudah dipelajari seperti fucking-fucking. Meki, weel grommed, ngewe, brondong, nyimeng dan masih banyak lagi yang lain.

Tidak ada komentar: