Senin, 20 Oktober 2008

Api Perawan

Penulis : Redi Panuju
Penerbit : Pustaka pelajar, Jogjakarta
Tahun : 2004
..... + ..... hlm; ...... cm
ISBN 979 – 3721– 05 – 7



Sebuah cerita yang bagus. Karena aneh dan nyeleneh. Kadang orang sudah tahu bahwa nama mempengaruhi citra semisal Rama tokoh yang baik, Rahwana yang penuh dengan angkara murka, namun di cerita ini dikisahkan tentang tidak setiap nama mencerminkan orang yang buruk dilihat darimana dia memandang.

Tokoh yang diceritakan adalah Dewi Shinta yang sedang mencari cinta. Dengan berbagai susah payah dia mencari sampai keluar istana karana Dewi Shinta adalah putri kerajaan Muntilan.

Pencarian cinta Shinta dengan berbagai cara bahkan harus dengan ujian mengambil keperawanannya. Namun beratus-ratus orang yang mencoba namun tidak berhasil. Ini tidak bukan karena dari keperawanan Shinta mengeluarkan api bagi yang mencoba merebut dan memasukinya.

Dari yang muda sampai yang kakek-kakek mencoba keberuntungan. Karena siapa yang tidak tertarik karena selain dapat keperawanannya nanti dapat dijadikan menantu raja Muntilan wuih...sesuatu yang wah....

Namun sebelum terlaksana Shinta harus menikah dengan dijodohkan oleh orangtuanya dengan Rama pemuda yang tampan. Pesta diadakan. Malam uji keperawananpun dilakukan. Namun Ramapun belum berhasil. Sampai dilakukan berkali-kali sampai mencoba menenangkan diri bertapa.

Dalam waktu bertapa itu datang Rahwana yang berhasil meluluhkan hati Shinta. Dibawanya Shinta ke negerinya. Perlakuan Rahwana yang baik benar-benar membuat Shinta jatuh cinta.

Rama tahu bahwa Shinta diculik akhirnya mengejar dan berusaha merebutnya kembali. Namun karena Rahwana memiliki kesaktian yang luar biasa akhirnya Rama meminta bantuan pihak lain termasuk ke Anoma manusia monyet yang memiliki kesaktian.

Perang antar kerajaan terjadi. Banyak pihak yang mati tidak sedikit bahkan ratusan. Sampai rama sendiri yang kemudian melawan Rahwana. Bisakah Rama mengambil Shinta dan berhasilkah api perawan Shinta dihanguskan.

Kepada siapa cinta sebenarnya Shinta?....

Tidak ada komentar: