Selasa, 28 Oktober 2008

Change Your Mindset (change your life)

Change Your Mindset (change your life)
penulis : Carol S Dweck, PH.D
Penerbit : Serambi Ilmu Semesta ; Jakarta
Tahun : 2007
x+ 435 hlm; 110 x 180 mm
ISBN 978 –979 – 1275- 28 – 6

Di buku ini diceritakan bahwa pikiran manusia terbagi menjadi 2 yaitu pikiran berkembang dan pikiran statis atau tetap. Pikiran orang yang berkembang mengatakan bahwa segala sesuatu bisa diubah dan hasil karena kerja keras, sedangkan mindset tetap mengatakan bahwa buat apa melakukan sesuatu dan berusaha mempertahankan diri dengan harga dirinya. Orang yang mindset tetap berorientasi mencari orang yang lebih buruk daripada mereka.
Sebagai contoh mahasiswa dengan mindset berkembang ketika dibagika hasil ujian mereka akan melihat mahasiswa lain yang nilainya lebih baik darinya sedangkan mahasiswa dengan mindset tetap melihat mahasiswa lain yang nilainya lebih buruk darinya. Dengan seperti itu merasakan lebih baik dari yang lain.
Orang yang bermindset tetap mengatakan jika Anda melakukan sesuatu dan gagal berarati Anda tidak berbakat melakukannya sedangkan orang yang berhasil berarti dia jenius karena dalam pikirannya segala hal dilakukan dengan mudah bagi orang-orang yang jenius.
Hasil dari penelitian Duke University yang mengatakan bahwa ada sebuah mindset yang terjadi pada mahasiwi tingkat awal yang mendambakan “kesempurnaan tanpa upaya” (Effortless perfection). Dimana mereka harus menunjukkan kecantikan sempurna, kewanitaan yang sempurna, dan kesajarnaan yang sempurna tanpa upaya sama sekali (atau setidaknya tanpa kelihatan berusaha).
Karena apapun kemampuan yang Anda miliki, upaya merupakan sesuatu yang menyalakan kemampuan Anda dan mengubahnya menjadi pencapaian. Ada upaya untuk mencapai sesuatu karena tidak ada sesuatu yang berhasil tanpa pencapaian.
Sedangkan dalam hal cinta seorang yang bermindset tetap akan mengatakan bahwa pasangan didapat dengan seketika. Ada seorang pangeran yang datang kepadanya dan membuat kehidupannya berubah. Dimana yang ideal adalah yang seketika, sempurna dan abadi. Sepertinya sudah ditakdirkan. Tanpa usaha sama sekali. Hubungan yang harmonis terjadi terjadi secara otomatis. Ia tidak mengharapkan dua sejoli berusaha saling membantu satu sama lain untuk menyelesaikan permasalahan diantara mereka.
Kejadiannya tidak demikian untuk yang bermindset berkembang. Mereka menganggap bahwa hubungan yang baik dan bertahan lama berasal dari usaha tertentu dan dari upaya untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang tidak terhindarkan. Pakar pernikahan Aaron Beck mengatakan bahwa salah satu kepercayaan yang paling merusak hubungan adalah “Jika kita harus bekerja keras mengupayakannya, pasti ada yang salah dalam hubungan kita”. Dan yang lebih menyedihkan lagi bagi mindset tetap ketika cintanya ditolak maka dia akan menuntut balas pada orang yang telah menyakitinya dengan cara apapun. Dengan sangat jelas tujuan mereka untuk balas dendam.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Webblog yang bagus mas...

Salut and semoga terus semangat dalam meresensi buku.:-)

Buku-buku karya anak muda juga bisa diresensi tuh.

Salam SDA!

AR